Minggu, 22 Februari 2009

Pelangi Cinta (PArt 5)

“Nih...” aku Meletakkan Toples mini Pemberian Dave ke meja
Vivin menatap Toples itu dengan Takjub, “ Kerennnn” Pujinya berkali-kali
Aku hanya tersenyum kecil
“gimana cara Liat pelanginya??” tanya Vivin tanpa melepaskan pandangannya dari toples itu
“ketika ada pelangi,”
“pelangi??maksudnya gimana,sih,jadi bingung” vivin menggaruk-garuk kepalanya
“Ya...Kita melihat pelangi dari Balik toples itu,Pokoknya Keren Banget” Kataku Sambil Memandang langit cerah diatas sana
“tapi Kayaknya kamu kurang beruntung deh,Habisnya Pelangi gak akan muncul sekarang” tambahku
“kalo Gitu,Aku pulang Dulu yah,habisnya kan Percuma saja Aku Kemari,gak dapat apa-apa” Kata Vivin bergegas
“Jadi Kamu Marah nih...” Kataku Tersenyum Kecil
“Nggak marah Sih,Cuma kecewa dikit” Vivin Balas Tersenyum
“oke deh,aku Antar sampai di luar” Kataku LaLu Kamipun Keluar dari Kamarku dan Menuju Ke Halaman. Vivin Melambaikan tangannya seraya Masuk ke Angkot.
“Cheryn!!!” Sapa Kak Dimas tiba-tiba dengan Senyum Manis Yang Terpajang di wajahnya.
“Kak Dimas,Kapan Pulangnya?” Tanyaku Kaget
“Tadi Malam,sebenarnya sih Mau Nyapa Kamu Tadi Malam,Tapi Kamunya Pasti Sudah Tidur”
Aku tersenyum Kecil, “ Oh Iya,Dave Sudah Sampai?” tambahku
“Dave ditanyain kok Aku Enggak” goda Kak Dimas
“em..enggak..cu..cu..Cuman A..Aku Mas...tiin Saja,ka..lo Dia Sam...pai de..ngan Se..lamat Atau Enggak” jelasku Gugup
“Nggak Kok Becanda,Dave Sampai tadi malam juga”
“o...” Hanya kata itu yang dapat keluar dari mulutku
“By the way,,Apa Yang kalian lakukan selama Liburan???” Tanya Kak Dimas
“em....banyak sih,,” Jawabku singkat
“Ceritain Dong..” Pinta Kak Dimas penuh semangat
“em...pokoknya gitu deh” Aku Tersenyum Malu
“ya udah,kalo Kamu gak mau cerita juga Gak pa-pa kok,By the way Aku punya oleh-oleh lho buat Kamu” Kak Dimas Tersenyum Kecil
Aku Mengerutkan Keningku , “ Apaan??”
“Tutup mata dulu dong” Pinta Kak Dimas
Akupun mengikuti pinta Kak dimas, Menutup Kedua Mataku dan Membukanya ketika dia Pinta
“tunggu Yah”
“Satu,dua,Yap Matanya di Buka..”
Aku Membuka Mataku perlahan dan Mendapati Kak Dimas tersenyum lebar dan Juga kudapati Sebuah Kotak Besar Berwarna Biru Muda dengan pita Putih Yang menghiasinya di Hadapanku. Aku menerima Kotak itu yang kurasa begitu berat.
“Apaan nih??” Tanyaku penasaran
“Buka saja”
Akhirnya,Aku membuka Kotak itu Yang isinya Begitu menakjubkan,sebuah toples yang Sama Persis dengan Toples yang diberikan Dave kepadaku,hanya saja ukuran toples itu jauh lebih besar dibanding toples pemberian Dave.
“Toples itu..” Perkataan Kak Dimas Terpotong olehku
“dapat memberikan kebahagian Karena Kita dapat melihat Pelangi berada di genggaman Kita” Aku menatap Sayu toples itu sambil mengingat kata-kata Dave
Kak Dimas menatapku bingung
“di beri Tau Dave,Habisnya Aku di beri toples Gini juga,tapi dalam ukuran Mini” Aku tersenyum Kecil
Kak Dimas Ikut tersenyum , “Aku Keduluan yah” Katanya Lirih
“nggak pa-pa kok,Aku sangat berterima kasih sama kak Dimas” Kataku
“nggak disimpan juga gak masalah” desis Kak Dimas Menatap lurus jalan yang mulai Ramai oleh para Pelari Sore
“emm....Aku Masuk Dulu yah” Kak Dimas Segera Menuju ke rumahnya
Aku Menarik nafas panjang,kok aku kayak Nggak senang yah???padahal Aku ngefans banget Sama Kak Dimas,malahan Aku Pernah Berharap Kalo Kak Dimas Merespon Perasaanku padanya
* * *
Sebulan berlalu,,Hari-hariku kini berjalan seperti biasanya,yah....dimana Aku Harus lari Sore Sendirian yang Pada saat liburan Ada Dave yang Menemaniku,dimana Aku memancing didanau Sendirian,,main PS dan Masih banyak lainnya,,yah..Aku akui walaupun Dave menyebalkan tapi Dia mempunyai sisi Malaikat yang menurutku dapat menghipnotis siapa Saja yang dekat dengannya,Seperti Aku misalnya.
Aku duduk sendiri di tepi Danau,sambil memandang Danau yang Airnya Kini begitu Jernih hingga Ikan-ikan yang berenang bebas didalamnya dapat terlihat jelas. Entah,mengapa saat-saat Bersama Dave tergambar jelas dihadapanku,dimana Aku tak sengaja mendorong Dave hingga Dia jatuh ke dalam Danau yang airnya saat itu masih tercemar limbah. Dia sangat marah Padaku,dan tidak mengajakku ngomong pada hari itu juga,Akhirnya Aku dapat meluluhkan Kemarahannya dengan mentraktirnya Makan Bakso pada saat itu juga.
“hm...” Aku tersenyum Kecil mengingatnya
Memang,,,sejak Aku dan Dave berpisah Kami jarang atau Tidak berkomunikasi sama sekali,sebab setiap kali Aku minta Nomor Handphone-nya pasti dia Hanya Diam,yah...Aku nyerah Saja.
“sendirian??!!” Sapa seseorang tiba-tiba
Aku menatap orang itu yang ternyata adalah Kak Dimas , “ em...iya”
“Senang nongkrong disini yah??” Tanya Kak Dimas lalu duduk disampingku
“em..iya” Kataku singkat
“kok dari tadi iya terus??”
“em..enggak pa-pa kok” Aku menunduk dalam-dalam
“Pasti kangen Sama Dave,yah??” tebak Kak dimas tepat
“hah???kangen???em..eng...gak kok” Kataku Malu
“cerita Saja,,gak pa-pa kok”
Lama Aku terdiam, “ Kabar Dave gimana yah??” desisku
“bisa baik juga bisa dibilang buruk” Kata kak Dimas membuatku bingung
“maksudnya???”
“memang Dave nggak pernah cerita??”tanya Kak dimas balik
“cerita Apaan??” Aku semakin bingung
Kini giliran Kak Dimas yang terdiam,sedangkan aku terus menanti jawaban Kak dimas
“Dave kena Kanker paru-paru stadium 4” Kata Kak dimas Lirih membuatku tidak ingin percaya dengan pendengaranku
“kanker Paru-Paru Stadium 4???”
“iya,itu di derita Dave setahun yang lalu,,”
“tapi Dave tidak pernah menampakkannya,Dia seperti orang sehat saja, kak dimas tidak bohongkan??”
“itulah kelebihan Dave,selalu menyembunyikan jati dirinya dan Tentu saja Penyakitnya mungkin akan membuat Semua orang yang dekat dengannya kaget,dan mengapa dia dijauhi oleh teman-teman sekolahnya karena penyakitnya itu, ditambah lagi dia Menjadi frustasi dan memperparah dirinya sendiri dengan merokok,” jelas Kak Dimas seakan dia marah pada dirinya sendiri karena tidak berhasil menjadi seorang kakak yang baik untuk Dave
Aku menunduk dalam-dalam agar Kak Dimas tidak dapat melihat raut kesedihan yang tergambar jelas di wajahku
“cheryn,kamu gak pa-pa kan??” Tanya Kak Dimas menyadari sikapku
“nggak pa-pa kok,em...Aku pulang dulu ya,kak” Kataku beranjak dari tempatku dan segera mengendarai sepedaku menjauh dari danau itu. Dalam Hati kuucapkan beribu maaf untuk Dave.
* * *
Dear Diary....
Mengapa semua ini harus terjadi????mengapa Dave yang kukira kuat harus menderita penyakit seakut itu???padahal Aku telah mengejeknya beribu kali,,
Aku tidak dapat menulis apa-apa Lagi,Diary Tempatku Curhat selama ini kini penuh dengan air Mataku.
“tuhan...Apa ini ujian Bagi Dave???” kataku terisak-isak
* * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar