Minggu, 22 Februari 2009

My Love in The Minimarket (Part 1)

Vanya melangkahkan kakinya di sebuah Mini Market yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Vanya melirik kesana-kemari sambil mengamati keadaan Mini Market yang tidak terlalu ramai.
“malas banget” desis Vanya lalu segera Menuju ke rak-rak barang.
Vanya berjalan sambil mengamati catatan yang dibawanya. Vanya berhenti tepat di depan rak yang berisi bebagai jenis sabun mandi. Vanya mendengus kesal. Bagaimana tidak,vanya paling malas kalo disuruh belanja ke mini market, habisnya rak-rak di mini market itu sangat tinggi, belum lagi para Pelayan Di sana kurang ramah pada para pengunjung, sebab setiap kali Vanya ingin minta tolong, Para pelayan-nya pasti langsung masang wajah berang, jadilah vanya takut ke Mini market ini.
Vanya berusaha meraih sabun mandi yang tepat berada 10 Senti di atas kepalanya.
“ugh….tinggi banget sih” keluh Vanya sambil terus berusaha mengambil sabun Mandi itu
Tiba-tiba ada tangan seseorang yang meraih Sabun Mandi itu, lalu menyodorkannya kepada Vanya.
“nih,pasti tidak sampaikan” kata orang itu
Vanya menatap sekilas wajah orang itu yang ternyata adalah seorang cowok dengan wajah oriental dan Rambut yang agak di cepakin plus Badan yang atletis banget.
“nih sabunnya” ulang cowok itu sambil tersenyum kecil
“oh..i..iya thanks yah” Vanya tersadar dari lamunannya lalu mengambil sabun itu dan segera memasukkannya ke keranjang belanjaan
“lain kali kalo kamu perlu bantuan lagi,panggil Aku saja yah” kata cowok itu
“i..iya,”
Cowok itu segera meninggalkan Vanya yang masih terbengong-bengong sendiri.
“oh my god,,,keren banget” Puji Vanya dengan nada kecil agar tidak ada orang yang mendengar kekagumannya kepada cowok itu.
* * *
“Kamu pasti gak bakal percaya, rin” kata Vanya kepada Karin yang tengah Menyeruput Minumannya di kantin sekolah
“percaya apaan??” Tanya Karin
“kemarin aku ketemu sama Cowok cakep banget” lanjut Vanya
“trus??”
“trus dia nolong aku, Dia ngambilin aku sabun mandi yang nggak aku bisa ambil”
“hah, sabun mandi??? Emang Kamu ketemu ma cowok itu dimana?? Di kali apa di sungai??” Tanya Karin bingung
“di Mini market, masa di kali” Vanya memandang sedikit kesal ke arah Karin
“ye…aku kirain di Kali, trus trus” Karin menatap Vanya penuh semangat
“ya…sampai situ aja,” jawab Vanya santai lalu menyeruput minumannya
“Cuma sampai situ doang?? Kamu nggak kenalan gitu?? Nanya nama, atau sekolah dia gitu??” Tanya Karin lagi
“ya aku nggak sempatlah, aku kan lagi buru-buru”
“ya sudah, gini aja, gimana kalo kita ke mini market itu, mungkin saja Dia datang belanja lagi” kata Karin tersenyum kecil
“oke!!!”
* * *
Sesuai rencana, Vanya dan Karin menuju ke mini market itu lagi tepat sepulang sekolah. Suasana mini market saat itu sama dengan kemarin, tidak begitu ramai oleh pengunjung.
“Nya, kita tungguin nih??” Tanya Karin mengamati sekelilingnya yang hanya ada rak-rak barang. Mungkin hanya mereka berdua yang jadi pengunjung saat itu
“ya..iya dong” kata Vanya
“belanja lagi” sapa seseorang tiba-tiba mengagetkan Vanya dan Karin dari belakang, jelas mereka jadi kaget
“eh……hai, iya nih, aku lagi temenin teman aku” kata Vanya kepada Cowok yang ia temui keamrin
“o……” cowok itu tersenyum kecil
“By the way, Kamu karyawan baru yah?? Kok aku baru liat Kamu yah??” Tanya Vanya mencoba mencairkan suasana yang tadi begitu tegang baginya
“iya, aku karyawan baru,,kebetulan aku lagi butuh kerja, jadi aku kerja di sini saja” jawabnya
“o…” Vanya mengangguk-angguk
“oh iya, nama Kamu siapa?” Tanya Karin tiba-tiba
“aku,,Rivo” kata cowok yang bernama Rivo itu lalu meyalami Karin yang lebih dulu menyodorkan tangannya
“aku Karin, dan ini temen aku Vanya” kata Karin melirik jail ke arah Vanya yang menunduk malu
“Vanya” Vanya menyambut tangan Rivo yang hendak bersalaman
“seneng yah belanja di sini??” Tanya Rivo
“kalo aku sih jarang belanja disini,” jawab Karin lebih dulu
“Tanya aja sama Vanya, dia selalu belanja disini” tambah Karin melirik Vanya .
Rivo mengalihkan pandangannya ke arah Vanya yang kini jadi salah tingkah
“em..disini enak kok” kata vanya gugup
“o……aku perlu bantuan Kamu nih, soalnya aku kan karyawan baru, jadi aku belum tau apa-apa” Rivo tersenyum kecil kepada vanya yang semakin salah tingkah
“kalo gitu, nih nomor Vanya, Kamu bisa cari informasi ke dia” Kata Karin lalu menyerahkan secarik kertas yang berisi nomor handphone vanya, jelas vanya jadi kaget, Karin berani banget sih.
“nggak pa-pa nih” rivo melirik vanya
“eh……i..iya”
Rivo menerima kertas itu
“kalau gitu kita balik dulu yah” kata Karin lalu menarik lengan vanya
“nggak belanja?” Tanya rivo
“em…lain kali aja,soalnya vanya kebelet nih” Karin tertawa kecil
“kalau gitu aku balik kerja dulu yah” kata rivo
“iya,bye” vanya memandang Rivo yang beranjak meninggalkannya bersama Karin
“rin, Kamu itu malu-maluin banget sih, muka aku mau di simpen dimana nih??” omel Vanya saat mereka telah keluar dari mini market itu.
“di lemari” kata Karin lalu tertawa sejadi-jadinya.
* * *
Dering handphone Vanya bergema memenuhi kamarnya. Vanya yang sibuk membaca novel langsung terlonjak kaget, lalu segera mengambil Handphone-nya yang tergeletak tak berdaya di atas meja.
“halo , dengan siapa yah??” sapa Vanya duluan
“halo , ini dengan Rivo, Vanya yah??” sapa orang di sebrang
Rivo???oh my god My Prince
“em..iya,ini dengan Vanya, em…ada apa yah??” Vanya Tersenyum kecil
“Aku, Cuma mau nelpon saja, yah mastiin ini nomer kamu apa bukan”
“ini memang nomor aku kok”
“ouw…..by the way lagi ngapain?” Tanya rivo
“Lagi Baca novel, kalo Kamu sendiri??”
“lagi nelpon,hehehe”
“ye….bisa saja, em,,,,,By the way juga nih, Kamu kok mau kerja di Mini Market yang sepi kayak gitu??” Vanya menggigit bibir mencoba mencairkan suasana
“sebenernya sih,Aku nggak mau kerja disana, tapi berhubung Aku butuh uang tambahan, jadi…aku terima kerjaan itu saja”
“em…sory nih yah,emang selain jadi karyawan, kegiatan Kamu apa aja?”
“aku Mahasiswa,yang tinggal kost-kost-an gitu, hehehe”
“oh yah,salut nih aku, emang kost-an nya dimana??”
“yah…deket-deket Mini market itu,”
Mereka-pun saling tukar cerita, membuat Vanya semakin melambung tinggi. Akhirnya setelah beberapa jam mereka ngobrol bareng, vanya memutuskan untuk menghentikan pembicaraan karena jam telah menunjukkan pukul 11 malam. Setelah menutup pembicaraan, vanya langsung merebahkan badannya di kasur.
“oh my god………Aku suka banget sama Dia……”
* * *
Vanya Memandangi Seluruh pelosok Mini Market yang lain dari biasanya, bagaimana tidak Mini Market kali ini Lagi ramai banget, membuat Vanya Harus ngantri beberapa menit di kasir, padahal sebelumnya Vanya Nggak usah ngantri untuk Membayar.
“Nih...” Kata Seseorang yang sudah tidak asing lagi Bagi Vanya. Orang itu yang tak lain adalah Rivo, yang tengah Memberikan Belanjaan Vanya
“thanks...”Vanya Tersenyum Kecil menerimanya “Kok pindah bagian??”
“yah....habis lagi ramai banget sih” Rivo tersenyum kecil membuat Vanya Jadi salah tingkah
“oh...em...gimana Yah” Vanya tampak ragu mengutarakan Keinginannya Untuk mengajak Rivo Makan Siang bareng
“kenapa”
“em...”
“eh..mbak kalo mau ngobrol Jangan disini dong” tegur seorang Ibu-ibu dengan wajah kesal pada Vanya yang Menghalangi Jalannya. Jelas Vanya jadi malu banget.
“maaf Bu” Kata Vanya lalu segera meninggalkan tempat itu, tak lupa ia Memberi senyum pada Rivo.
Makan Siang Bareng Yukk... 
Vanya Mengirimkan sms itu kepada Rivo yang tidak Begitu jauh darinya. Vanya memandang Rivo yang Tersenyum Sambil melambaikan tangannya.
Yup....Aku Mau Kok makan di Kafe Sebelah saja yah...
Sampai ketemu di sana...
Vanya tersenyum kecil membaca sms dari Rivo itu, ia kemudian menulis SMS lagi.
Jangan Lupa yah...Aku tunggu disana
Dari kejauhan, Rivo masih tersenyum kepada Vanya, membuat Vanya Tambah Suka sama Rivo.
“Hm....My Prince....” desis Vanya lalu segera keluar dari Mini Market itu Dan segera menuju ke Kafe yang tepat berada di samping Mini Market.
* * *
Vanya memainkan sedotan minumannya sambil sesekali melirik jam tangan yang melingkar manis di Pergelangan tangannya.
“huh...lama banget sih” keluh Vanya
“Hai...” Tiba-tiba Rivo mengagetkan Vanya dari belakang membuat Vanya Terlonjak kaget.
“Ugh...kirain siapa”
Rivo tersenyum lalu duduk di kursi yang tepat berada di samping Vanya
“sudah lama yah...?” tanya Rivo
“baru Sejam kok” jawab Vanya Manyun
“ye...Manyun,,,kayak Ikan saja” Rivo Tertawa kecil membuat kekesalan Di hati Vanya Langsung Luluh.
“nggak kok, oh iya mau pesan apa??”
“kayak pelayan saja nih, kalo dilihat-lihat nih kamu berbakat lho jadi pelayan” Rivo tertawa Kecil
“biarin saja yang penting halal” Vanya tersenyum kecil
“oke oke, aku pesan yang kayak kamu saja”
“oke!!” Vanya segera memanggil Pelayan dan segera memesankan Pesanan Rivo yaitu Nasi Goreng Pedas
“em...Vo,,Kamu berapa Bersaudara?” tanya Vanya pada Rivo yang baru saja memasukkan Sesuap Nasi ke dalam mulutnya
“Dua, Adik Aku kayak kamu”
“masih SMA?”
Rivo mengangguk iya , “kalo kamu??”
“anak tunggal”
“disayang dong”
Vanya tersenyum kecil , “nggak juga kok”
Setelah Makan Siang bareng, Rivo pamit pada Vanya untuk kembali bekerja. Vanya hanya Tersenyum kecil manatap kepergian Rivo. Di dalam hati, Vanya berdecak kagum tak aturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar